cerpen love story ( karya sheyba adinda)
Love
story
Kutatap lembaran kertas yang
berserakan di atas tempat tidurku. Menghela nafas yang bisa kulakukan saat
ini. Tak kupedulikan semua kertas itu,
pikiranku hanya tertuju pada layar laptop yang masih menyala. Ku pandangi
sebuah foto yang terpampang jelas di layar. Hanya sebuah senyuman kecil yang
terlihat di wajahku. Apakah aku harus selalu menunggunya? Atau mungkin kini
sudah saatnya untuk membuka lembaran baru dalam hidupku? Kusandarkan tubuhku
pada kursi goyang tua ini dan perlahan mataku mulai terpejam.
Sekujur tubuhku terasa pegal dan
sakit setelah melakukan aktivitas olahraga yang sangat menyebalkan. Berjalan
dengan tubuh lemas , ku kuatkan diriku menuju toko minuman . kuambil minuman
kesukaanku dari lemari es. Namun apa daya saat kubalikan tubuhku tepat
seseorang berada di belakangku dan kesialanpun menghampiriku. Aku harus
membayar minuman yang bahkan tidakku minum, namun walaupun kesialan
menghampiriku seseorang laki-laki pun ikut menghampiriku. Kulihat dia melangkah
menghampiriku sambil memberikan minuman segar padaku dan langsung pergi tanpa
mengucapkan sepatah katapun. Tak kupedulikan laki-laki tersebut yang
kupedulikan adalah minuman segar yang ada di hadapanku. Ku sedup minuman yang
ada di tangankku dengan nikmat, namun tangan seseorang merebut kenikmatanku
dengan mengambil minumanku.
Bagas :” nah ini dia minuman
segar yang aku butuhkan” ucapnya setelah merebut minuman dari tanganku dan
langsung meneguk habis minuman tersebut. Kutendang kakinya dengan keras namun
yang terjadi dia menyemburkan air minum tepat di depan mukaku.
Bagas: “ oh. Maaf tina, aku tidak
sengaja. Lagian kenapa kamu harus menendang kakiku hah?”
Tina:” aishh kau benar-benar
lelaki menyebalkan dan tendangan kaki itu pantas buatmu” ucapku dengan kesal
dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan mukaku yang ternodai huh.
Jam pelajaran kini sudah selesai
dan jam bermain telah dimulai. Aku dan bagas sudah berjanji untuk pergi ke
taman kota malam ini . walau aku sempat membatalkannya karena kejadian
sebelumnya, bagas tetap memaksa karena dia berkata akan ada hal yang menarik di
taman kota. Tak bisa ku ungkuri bahwa hanya bagaslah yang selalu bisa mengubah
pikiranku.
Bagas:” tina. Ingat yah jika kau tidak datang ke
taman kota nanti malam matilah riwatmu” ucap bagas dengan tatapan mata
tajamnya.
Tina: “ yang ada aku akan
membunuhmu duluan bodoh” ucapku ketus sambil memukul kepalanya lembut.
Bags :”hey, beraninya kau memukul
kepalaku, aku kan lebih tua dari kamu” bentak bagas padaku sebelum dia membalas
pukulan dariku, aku sudah kabur darinya sambil mengejeknya dengan menjulurkan
lidahku padanya.
Tina :” aku gak peduli wekkk”
Walaupun bagas adalah orang yang
sangat menyebalkan tapi kesetiaanya pada orang gak main-main dan dia selalu
menepati janjinya. Namun dengan kisah cintanya dia benar-benar lemah mungkin
karena dia selalu diperdaya oleh mantan-mantanya makanya tidak pernah bisa
bertahan lama.
Kini waktu sudah menunjukan pukul
19.00 kupersiapkan diriku menuju taman kota yang kebetulan sangat dekat dengan
tempat tinggalku. Sesampainya di taman kota bagas sudah menungguku di depan
pagar taman.
Bagas: “ akhirnya kau sampai juga
tin, kau tau harus berapa lama aku berdiri di sini untuk menunngumu hah? Dan
kau pun tidak membawa apapun buat aku huh? Gadis jahat”
Tina :” aish kau selalu saja
cerewet, aku akan membelikanmu makanan nanti oke dan aku tidak menyuruhmu untuk
menunnguku kan“
Bagas: “ hey, jika aku tidak
menunngumu disini yang ada kamu akan tersesat”
Tina :” woy, gue udah besar kale,
mana mungkin aku tersesat di taman kota yang bahkan udah sering aku kunjungi”
Bagas:” ah cerewet, lebih baik
kita masuk dulu oke” ucap bagas sambil menggandeng tanganku
Aku hanya bisa menjadi ekor yang mengikuti langkah bagas. Sesampainya di ujung
taman kota, bagas melepaskan tangannya dariku dan menyuruhku duduk manis di
kursi yang sudah disediakan oleh pengurus taman kota. Bagas beranjak pergi dan
menyuruhku menunggu selagi dia membawakan sesuatu untukku.
Kuperhatikan orang-orang yang
berada di taman bersama kekasihnya masing-masing. Melihat pemandangan seperti
itu mengingatkanku pada lelaki yang dari dulu sampai sekarang masih kutunngu.
Dia adalah yayas, sudah lama aku tidak bertemu denganya aku sangat rindu dengan
senyuman dan perhatiannya padaku. Karena dia pergi tanpa mengucapkan sepatah
katapun sedikit membuat rasa sakit namun aku akan terus menunggunya. Tiba-tiba
seseorang datang dan duduk di sampingku. Akupun tersadar dari lamunan singkatku,
sempat juga dia menyapaku dan aku hanya tersenyum padanya.
Aldi : “ hmm maaf buat kejadian tadi
siang, aku benar-benar tidak sengaja.”
Tina:” huh? Kejadian tadi siang”
ucapku sambil memikrkan kejadian tadi siang.
Aldi :” iya tadi siang aku telah
menabrakmu dan membuat minumanmu jatuh. Tapi apa kau menikmati minuman yang
telah kuberikan padamu?
Tina :” yaelah, santai aja kale.
Minuman yang kau berikan enak kok, makasi yah. Oh aku tina” ucapku sambil
mengulurkan tangan dan tersenyum.
Aldi :” kamu manis juga kalau
tersenyum, mmm namaku aldi” Ucapnya . Aku hanya terdiam mendegar ucapan darinya
yang menyebut senyuman ku manis. Jadi malu
Aldi:”, ngomong-ngomong kenapa
kamu disini sendirian?
Tina :” Sebenarnya tadi aku
bersama bagas tapi kenapa dia tidak kembali yah nanti jika dia disini akan aku
kenalkan padamu oke?” ucapkku sambil melihat sekeliling mencari sosok bagas dan
akhirnya aku temukan sosoknya . ku suruh bagas agar lebih cepat datang ke
arahku saat aku menoleh ke aldi dia sudah menghilang mungkin dia sudah pergi.
Sayang sekali padahal aku ingin memperkenalkanya pada bagas.
Bagas:” hah hah hah, capek
sekali. Maaf sudah menungu lama” ucapnya sambil sedikit mengatur nafasnya
Tina:” memangnya apa yang kau
lakukan sih? Oh ya tadi sebernanya aku ingin memperkenalkanmu pada aldi tapi
dia udah buru-buru pergi. Sayang sekali.” Ucapku sambil sedikit cemberut
Bagas :” hey, kenapa kau
cemberut? Apa kau berfikir jika gara-gara aku dia pergi? Ahh atau jangan-jangan
kau suka yah sama dia?”
Tina:” yak! Apa yang kau katakan
dan sebenarnya apa yang mau kau lakukan dengan mengajaku kemari?
Setelah ku bertanya dia hanya
diam dan tak menjawab sama sekali . ku coba untuk menanyakannya lagi dan dia
kini memegang pundakku . kulihat matanya yang tajam sedang memandangiku
perlahan dia mulai berbicara . mendengar perkataanya aku hanya bisa menutup
mulutku dan melangkah menjahuinya. Aku hanya bisa meneteskan air mata disetiap
langkahku,namun langkahku tiba –tiba berhenti saat kulihat sosok yayas. Ku coba
untuk mendekatinya namun tiba-tiba sosok yayas menghilang. Apa yang sebenarnya
terjadi disini? Kenapa sangat sulit untuk bernafas?
Kutatap atap kamar tidurku yang
penuh dengan fotoku bersama yayas, setiap mataku terbuka pada pagi hari yang
kutatap pertama adalah fotoku bersama yayas yang berada di atap kamarku
berharap dengan selalu menatapnya aku akan selalu mengingatnya. Aku berharap
dia ada disini sekarang dan menemaniku dalam kesedihan yang sekarang menimpaku.
Yang ada difiranku hanya bagas dan yayas, kucoba untuk memejamkan mataku
sejenak dan aku kini berada di dalam dunia mimpi.
Berharap hari ini berjalan
seperti biasanya namun tidak untuk nasib sial yang selalu menimpa diriku,
kulihat dari kejahuan sosok bagas sudah berada di depan pagar sekolah. Ku
beranikan langkahku untuk berjalan lurus melewatinya namun genggaman tangan
merusak segalanya. Bagas menarikku dan membawaku masuk ke sekolah sempat aku
menolaknya namun genggamanya terlalu kuat.
Bagas:” tin, maaf tentang
ucapanku kemarin tapi aku harus mengatakannya dan itu juga demi kebaikanmu.”
Tina :” kebaikan apa yang kau
maksud? Kau juga tau jika selama ini orang yang di hatiku hanya yayas sahabatmu
juga tapi kau mengatakan semua itu hah?”
Bags:” tin , dengarkan aku
baik-baik. Aku sangat menyayangimu melebihi yayas dan yang seharusnya yang ada
di hatimu itu aku bukan yayas”
Tina :” apa yang sebenarnya yang
kau katakan?” ucapku dengan keras padanya dan langsung pergi dari hadapannya.
Aku tak menyangka dengan ucapan
konyolnya apa dia ingin merusak segalanya? Benar-benar membuatku gila. Aku
tidak bisa focus dalam pelajaran hari ini dan memutuskan untuk pergi ke ruang
uks berharap mendapatkan ketenangan. Tidur di ruang uks adalah ketenangan yang
luar biasa namun kudegar langkah kaki yang perlahan masuk ke ruangan. Ku lihat
sosok yang kini mulai mendekat kukira dia guru eh ternyata aldi. Dia tersenyum
kepadaku dan menanyakan kenapa aku bisa berada di uks. Ku jawab pertanyaanya
dan lambatlaun aku mulai bercerita tentang masalah yang sedang kuhadapi entah
kenapa aku senyaman ini dengannya. Sempat juga dia membuatku tertawa dengan
leluconya yang konyol, bersamanya membuatku sejenak melupakan masalah yang
terjadi hari ini.
Aldi :” hmm mungkin sudah
waktunya aku kembali, aku merasa ada yang merindukanku hahah , sudah dulu yah”
Aku hanya mengangguk padanya,
mungkin seseorang yang sedang merindukannya adalah pacarnya. Beruntung sekali
wanita yang bersamanya memiliki lelaki yang murah senyum dan humoris. Bel
sekolah telah berbunyi tapi aku terlalu nyaman untuk berada di ruangan uks. Ku
panggil salah satu sahabatku filla untuk menemaniku di uks. Seperti biasa jika
kita saling bertemu ocehan datang kesana kemari.
Tina :” oh ya fill kamu tau anak
yang namanya aldi?”
Filla :” aldi? Yang ku tahu orang
yang namanya aldi sedang koma di rumah sakit. Kenapa? Apa kau mau menjenguknya
huh?
Tina :” hah. Sepertinya bukan
aldi yang sedang kau bicarakan karena barusan tadi pagi aku ngobrol dengannya.
Mungkin aldi yang lain”
Filla:” wah temanku lagi jatuh
cinta kayaknya hihihi”
Tina :” apa-apaan sih” jawabku
dengan sedikit malu
Aku dan filla pulang bersama
karena rumah kita yang searah kulihat bagas masih berada di depan pagar sekolah
dan ku ajak filla untuk lewat pintu belakang sekolah. Filla sempat menolaknya
namun aku tetap memaksanya dan akhirnya dia setuju. Sesampainya di rumah
kulihat hpku yang kutinggal di laci banyak sms dari bagas. Sempat aku merasa
bersalah dengan kelakuanku padanya tapi rasa bersalah itu hanya muncul sekilas.
Tiba-tiba mamaku memanggilku untuk ke ruang tamu dia bilang jika ada temanku
mungkin itu filla. Namun setelah aku berada di ruang tamu yang kudapatkan hanya
sosok bagas. Aku terpaksa menghampirinya dan mulai bertanya padanya
Tina:” apa yang kau lakukan
disini?”
Bagas:” tin aku hanya ingin
menyadarkanmu tentang yayas”
Tina:” apa yang perluh kusadari
tentang yayas hah? Aku hanya perluh dia kembali dan menjalani kehidupanku yang dulu
hanya itu yang perluh aku sadari”
Bagas:” tin sadarlah, kamu tidak
perluh menunggunya selama ini dia tidak akan kembali. Sadarlah” ucap bagas
sambil menggoyangkan pundakku
Tina :” dia pasti kembali bagas”
sentakku padanya
Bagas:” apa yang sebenarnya terjadi
di otakmu. Ingat tin yayas sudah meninggal kamu harus ingat itu.”
Mendengar ucapan bagas aku
tersadar , aku tidak bisa menerima kenyataan bahwa orang yang selama ini aku
tunggu sudah berada di alam yang berbeda. Aku hanya bisa menangis di pelukan bagas.
Apa sebodoh itukah cinta? Selama 1 tahun orang yang selalu di hatiku dan yang
selalu ku tunggu tidak ada di dunia ini. Aku adalah orang yang tidak bisa
menerima kenyataan. Mungkin kini sudah saatnya aku merelakannya. Namun apakah
harus dengan bagas? Sahabatku sendiri?
Tina :” maafkan aku gas, aku
terlalu bodoh untuk menunggu yayas selama ini.”
Bagas:” tidak apa tin, itulah
cinta yang berarti kau benar-benar setia pada pasanganmu”
Tina :” aku juga meminta maaf
gas, aku tidak bisa menerima cintamu”
Kulihat bagas terkejut dengan
perkataanku barusan, dia mengira jika aku masih mempunyai rasa terhadap yayas.
Aku menjelaskan padanya jika aku tidak bisa berpacaran dengan sahabat dekatku
sendiri dan bagas adalah sahabatku dari kecil dan sampai kapanpun akan tetap
menjadi sahabat tidak lebih. Akhirnya bagas bisa menerimanya walau dia sempatt
berkata kecewa padaku.
Bagas:” mungkin benar katamu,
sampai kapanpun aku akan menjadi sahabatmu dan aku berjanji akan menjadi
penjagamu sampai kapanpun oke tuan putri” aku hanya tersenyum dengan ucapanya
dan keadaannya kembali seperti semula. Cukup melegakan.
Hari minggu yang cerah ini aku
berniat untuk mengunjungi makam yayas yang selama ini aku sempat tidak menerima
kenyataan jika yayas sudah pergi dari dunia yang indah ini.
Tina:” apa kabar yayas? Maafkan
aku yang tidak bisa menerima kenyataan , aku terlalu bodoh untuk selalu
menunggumu. Apa kau disana merindukanku hah? Ucapku sambil perlahan air mata
berjatuhan.
Selama di makan yayas aku
bercerita tentang kejadian yang selama ini telah ku lalui sambil menebarkan
bunga mawar .
Tina :” tapi apa kau tau yas? Aku
masih belum bisa mendapatkan penggantimu. Apa aku terlalu setia padamu? Hmm
mungkin jika kamu mempertemukanku dengan lelaki pilihanmu aku baru bisa membuka
hatiku. Terlalu bodoh yah , mana mungkin kau bisa mempertemukanku dengan leleki
lain.”ucapku sambil tersenyum
Namun tiba-tiba langkah kaki
mendekatiku dan kini sosok lelaki datang tepat di sebelahku sambil menaburkan
bunga di makam yayas. Kulihat wajahnya yang sangat ku kenal. Aldi? Kenapa dia
bisa disini? Apa dia mengenal yayas?
Aldi :” apa
kabar yas? Sudah lama aku tak mengunjungumi” ucapnya sambil tersenyum
Dia menoleh
kepada dan tersenyum manis padaku, benar-benar orang yang murah senyum
Aldi :” mungkin
yayas mendengar permintaanmu”
Tina :” hah?
Permintaan?”
Aldi :” iya,
apa kau lupa memintanya untuk mempertemukan dengan lelaki pilihannya. Yang aku
rasa akulah pilihan yayas yang tepat untuk menggatikan posisi yayas
disampingmu.”
Sedikit kaget
dengan apa yang telah diucapkan aldi padaku, kutatap matanya dalam-dalam dan
aku kini yakin dia serius dengan ucapannya. Aku menggangguk padanya menandakan
sependapat dengannya. Kini aku telah menemukan sosok lelaki yang tepat untuk
berada disisiku. Aldi, laki-laki yang murah senyum dan humoris. Kita berdua
beranjak dari makam yayas , semakin jauh aku beranjak dari makamnya. Namun saat
kutoleh makan yayas aku menangkap bayangan yayas yang sedang tersenyum padaku.
Kulambaikan tanganku pada sosok tersebut dan membalas senyumannya. Kini aku
yakin yayas akan damai di alam sana tanpa harus mengkhawatirkan diriku yang
sempat tidak bisa menerima kenyataan tentang dirinya.
Komentar
Posting Komentar